Total Tayangan Halaman

Sabtu, 07 Januari 2012

Proser terjadinya manusia berdasarkan AL'QURAN

saya eaffin retnosari mahasiswa universitas gunadarma ingin menyampaikan empat “macam” kejadian penciptaan manusia oleh Allah Yang Maha Pencipta. Kalau Allah berkehendak menciptakan sesuatu, tidak perlu persiapan, pencarian pendahuluan dan lain sebagainya sebagaimana bila manusia ingin “menciptakan” suatu produk. Tapi Allah Yang Maha Kuasa cukup bekata:”Kun payakun”. “Jadilah”, maka jadilah dia.
Begitu pula dalam penciptaan manusia. Allah sesungguhnya cukup mangatakan; “Jadilah”, maka pasti dengan sAllah telah menciptakan manusia melalui empat macam proses. Tiga di antaranya adalah proses penciptaan yang sangat istimewa (special), dan hanya dapat dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, bahwa segala sesuatu bisa terjadi bila Allah menghendakinya. Ketiga jenis penciptaan ini, hanya terjadi sekali atau untuk satu orang saja untuk masing-masing penciptaan.

Sedangkan yang satu macam penciptaan lagi adalah semua manusia yang diciptakan Allah selain dari yang tiga orang tadi, yaitu kita semua anak cucu Adam dan Hawa, yang prosesnya dapat diterima secara nalar oleh akal manusia. Dan dapat dipelajari oleh ilmu kedokteran. Inilah keempat macam proses penciptaan manusia tersebut:eketika tercipta1. Proses Kejadian Manusia Pertama (Nabi Adam)

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah : 7)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk“. (QS. Al Hijr: 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr : 28-29)

Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

“Sesungu2. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin: 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :

“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak...” (An Nisaa 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)hnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR.lah manusia. Tapi Allah ingin dalam penciptaan manusia itu berupa sesuatu proses yang dapat diterima akal manusia. Karena Allah berkali-kali di dalam Al Qur’an memerintahkan kepada manusia untuk berpikir, menggunakan akal sehatnya, maka Allah menciptakan manusia melalui proses yang kita kenal selama ini, yaitu melalui ayah dan ibu kita atau pria dan laki-laki yang sudah menjadi muhrimnya.

diambil dari sumber : http://agama.kompasiana.com/2011/01/09/empat-cara-penciptaan-manusia-menurut-al-qur%E2%80%99an/ oleh Bapak : Bakaruddin Is

Tidak ada komentar:

Posting Komentar