Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 Januari 2013

PENGUSAHA SUKSES DI MANCANEGARA

Setelah artikel tentang Tentang Theo Albrecht (Orang Terkaya No 10) Bag 1: Membangun Bisnisnya, ALDI ada sisi lain dari kehidupan Theo dan Karl, yaitu Menjauhkan Diri Dari Sorotan Media. Kehidupan dua bersaudara, Theo dan Karl Albrecht bisa dibilang misterius. Tidak banyak yang bisa dikorek dari kehidupan mereka berdua, karena mereka memang sengaja menjauhkan diri dari publikasi dan sorotan media. Satu-satunya peristiwa yang membuat nama Theo dikenal adalah kasus penculikannya. Dia bisa lolos dari penculik setelah membayar uang tebusan. Setelah itu dia menyepi ke sebuah pulau kecil miliknya. Dari pulau kecil itulah Theo mengendalikan bisnisnya. Jaringan supermarket Aldi terus membesar. Sukses di Jerman, Theo Albrecht melebarkan jaringan hingga ke luar negeri. Hingga 2009, Aldi telah memiliki cabang lebih dari 8.000 gerai yang tersebar di seluruh dunia. Meskipun sudah menjadi konglomerat dunia dengan jaringan bisnis yang tersebar di berbagai belahan dunia, Theo tidak lantas gila popularitas. Ia sepakat dengan Karl Albrecht, sang kakak, untuk menjauhkan diri dari sorotan media massa. Sebagai catatan saja, nama Albrecht bersaudara cukup menghebohkan dunia pada kurun waktu 1960-1970, terutama di kalangan pebisnis ritel. Strategi bisnis mereka yang berani membanderol harga produk dengan murah cukup jitu merangsang daya konsumtif masyarakat Jerman. Tren ini yang lantas menjalar ke seluruh dunia dan sepak terjang bisnis Albrecht bersaudara pun menjadi sorotan. Kekayaan mereka yang berlimpah pun menjadi sasaran para pemburu berita saat itu. Mereka berkomitmen untuk memisahkan bisnis dengan kehidupan pribadi, sehingga mereka pun selalu menolak untuk wawancara oleh beberapa media lokal maupun asing. Saking misteriusnya, kehidupan Theo dan Karl Albrecht pun hingga kini belum jelas rimbanya. Majalah Forbes hanya menyebutkan, Karl telah menikah dan memiliki dua orang anak. Kini, Karl tengah menghabiskan masa tuanya di Swiss. Karl mengisi hari-harinya dengan bermain golf di lapangan pribadi yang ia bangun sendiri pada tahun 1976. Demikian pula halnya dengan kehidupan Theo. Satu-satunya berita menghebohkan tentang ayah dua orang anak ini terjadi pada 29 November 1971. Pada suatu siang, Theo diculik oleh beberapa orang tak dikenal. Kelompok penculik itu meminta tebusan US$ 7 juta. Theo akhirnya selamat setelah disekap selama 17 hari, karena bersedia memenuhi permintaan si penculik untuk membayar uang tebusan. Peristiwa itu tak membuat bisnis Aldi terganggu, Aldi malah makin membesar dan menambah gerai hingga jumlahnya mencapai ribuan pada awal 1980. Pada saat yang sama, Karl memutuskan untuk berhenti mengelola Aldi. Begitu juga dengan kedua anak Karl, tidak satu pun bekerja untuk Aldi. Usai kasus penculikan tersebut, nama Theo kembali tenggelam dari sorotan media. Mungkin cukup trauma dengan kejadian penculikan yang lalu, Theo membeli sebuah pulau kecil di sekitar Eropa, dan membangun sebuah rumah yang besar berikut dengan lapangan golf. Tiap hari, Theo menghabiskan waktu dengan bermain golf dan mengoleksi mesin ketik kuno yang menjadi dua hobinya sejak masa muda. Dari pulau kecil itulah, Theo terus mengelola dan memantau perkembangan bisnis Aldi. Setiap hari, Theo selalu menelepon orang kepercayaannya di sejumlah negara. Sambil terus mengurus Aldi, Theo juga mendirikan Joe’s, sebuah gerai makanan yang mirip dengan konsep awal Aldi. Sebenarnya, Joe’s merupakan reinkarnasi dari Aldi untuk menghidupkan lagi jaringan di Amerika Serikat (AS). Sebab, sepeninggal Karl banyak gerai Aldi di AS gulung tikar karena kalah bersaing dengan peritel lokal. Namun, untuk bisnis barunya ini, Theo tak mengadopsi strategi harga diskon untuk menarik pelanggan. Joe’s hanya menawarkan banyak alternatif produk makanan sesuai selera konsumen. Dan, ternyata, bisnis baru Theo ini cukup berhasil menjaring pembeli di AS. Hingga saat ini, Joe’s telah memiliki cabang sebanyak 320 gerai yang tersebar di seluruh negara bagian AS. Bersambung…..
SUMBER : http://pengusahadunia.com/theo-albrecht-orang-terkaya-no-10-bag-2-menjauhkan-diri-dari-sorotan-mediA
www.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar