Rabu, 25 Mei 2016 13:00 Wib
Hari ini dikantor sepi, hanya ada aku, Admin Keuangan pergi ke Bank, Mekanik keluar kota dan Mr Jung dan Mr Kim selaku atasan sedang keluar kota. Hari ini saya manfaatkan waktu bekerja dengan mendengarkan murotal surat AR- Rahman.
Seketika saya teringat orang tua, Mamah dan Bapak. Aku merindukan mereka, mereka ada disini tapi aku merasa jauh, entah sudah berapa lama ini terjadi. Hatiku menangis ketika perang batin ku mulai, entah siapa yang harus aku pilih, Mamah atau Bapak . Mereka adalah orang ayang aku sayangi, entah sampai kapan mamah dan bapak akan seperti ini tidak bisa berdamai dengan hati, aku tidak berharap untuk sempurna seperti dulu, apalagi kembali, karena aku tidak menemukan itu, aku hanya ingin mereka berdamai, damai dengan hati masing masing. Mungkin mereka selalu menganggap aku sebagai anak tidak mengerti bahkan cenderung memikirkan diri sendiri, itu tidak benar. Sejak aku kecil aku sudah menerima semuanya, segala tekanan dari mamah dan bapak. Beruntung aku ada seseorang yang kuat sehingga mereka melihat diriku biasa saja, pada kenyataanya sesungguhnya batinku sakit. Kepalaku serasa dibebani sebuah batu yang besar sehingga membuatku sakit jika memikirkanya, Ketika aku menemui bapak, mamah selalu menanyakan hal hal yang aneh, sehingga membuatku bingung apa yang harus aku lakukan untuk beretemu dengan bapak sendiri aja harus tertekan seperti ini. bahkan aku sempat dapat pertanyaan siapa yang lebih kamu sayangi Bapak apa Mamah, Ya Tuhan hatiku menjerit haruskah seorang anak memilih siapa diantara orang tuanya yang lebih ia cintai. Mereka adalah sama sama orang yang selama ini berjuang untuk hidupku. Mereka yang selama ini berusaha memeberikan yang terbaik buat ku, haruskan aku memilih salah satu dari keduanya. Tidak !!!! aku tidak akan sanggup kehilangan keduanya