Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 April 2012

DUA GADIS

malam itu tepatnya hari kamis jam 19.00 wib , aku beserta adiku seperti biasa rutin mengaji yasin , selesai itu .

kami langsung pergi kedepan rumah , dan duduk d balkon tepatnya di bawah langit yang gelap dan sdikit ada bintang .

aku dan adiku sebut saja dia Alin , berbincang-bincang sambil mendengarkan sebuah musik salah satunya steven jam berjudul lagi pengen sendiri , kami tertawa bersama terbahak-bahak karena aku dan adiku ikut menyanyi sambil berteriak ,

salah satu liriknya seperti ini " menyendiri nikmati malam yang ga berbintang , tanpa rembulan , cukup bikin gue tenang, walau banyak yang terjadi oh menyakitkan , mengecewakan , tapi gue tetap tenang, saat sepi saat hayati penuh konsentrasi tingkat tinggi , jadi biar gue sendiri coba pahami yang kan terjadi.eeemmmm lupa lagi .hehehe

dan seterusnya , tak lama kemudian adiku play lagunya slank feat feterpen with ayah , secara tidak disadari dia menangis , aku bertanya knpa kau menangis alin,apa yang sedang kau pikirkan?/coba katakan padaku??

namun dia hanya terdiam , aku paham apa yang ada dipikran dia , aku coba bertanya kembali ??

kau merindukan ayah kan lin??

dia terdiam kembali sambil mengangguk , disitu aku mulai paham apa yang dia rasakan.

kemudian dia mulai berbicara kepadaku "kaka , aku kangen sama masa kecilku , dulu ayah begitu memanjakan ku , aku kangen saat ayah masih berada disampingku , kaka jika kau lebih memilih kau pilih ayah atau ibu?
?
pertanyaan yang tak pernah aku kira sebelumnya kalo dia akan bertanya hal itu..

aku terdiam sejenak "dik , terkadang hidup memang pahit , apa yang kita harapkan belum tentu menjadi sebuah kenyataan , contohnya saat ini kita berharap ayah berkumpul bersama kita menikmati malam yang indah , tapi harapan itu kosong,jika kaka boleh memilih kaka tak ingin hidup seperti ini , tapi berfikirlah kembali bahwa hidup itu pilihan dimana kita harus memilih sesuatu yang begitu sulit.

aku masih belum mengerti maksud kaka apa " kata alin".

sudahlah lupakan kata-kataku tadi ,

tapi aku ingin bertemu ayah kaka , dimana dia? kalo kau bertemu dia sampaikan salam rinduku padanya ,

ketika itu aku coba alihkan pembicaraan yang lebih menarik agar dia terlupa akan sosok seorang ayah , oh iya sebentar lagi kau kelas 3 SMA , apa rencanmu setlah lulus nanti.

aku tak punya rencana yang matang ka , karena akupun masih bingung dengan kondisi aku saat ini , ayah dulu bilang kalo aku bagusnya jadi seorang polwan , tapi aku tak yakin akan semua itu.

Berdoalah adiku . sambil tersenyum.

kemudian terdengar suara sepatu sendal dari dalam rumah menuju keluar,

tookk,tookk,tokk.

ternyata yang muncul ada;lah ibuku dari balik pintu ,

'sedang apa kau disana , hari sudah larut malam apa kau sudah menunaikan kewajiban sebagao orng islam , shalat dulu sana. biar hati kalian tenang.

akhirnya kamipum masuk kedalam rumah , dan shalat berjamaah ,

ibuku selalu mengajarkan aku untuk tetap tidak meninggalkan solat lima waktu , aku diajarkan olehnya agama yang begitu kuat .

sampai ahirnya pukul 22.00 kamipun memutuskan untuk beristirahat .

NEXT

tak lama setalah aku selesai solat , kemudian bunyi hp ku terdengar nada sms , tak lam ku lihat ternyata itu ibuku yang memberitahu aku"
"nak , sedang apa kau , ibu disini beserta adikmu kebingungan , entah apa yag harus ibu lakukan, coba kamu katakan pada ayahmu kondisi ibu dan adikmu.

ketika aku terdiam entah balasan apa yang harus aku kirim , aku katakan bu akupun disini sendiri , ayah tak ada disini , ia berkumpul bersama keluarga nesarnya , adik ayah menikah bu , ibu yang sabar , akupun bingung apa yang harus aku lakukan , perkatankau tak pernah didengar ayah bu " ( pesan terkirim )

sambil menunggu balsan dari ibuku , akupun berusaha membuka laptop miniku dan online mencari kesibuakn untuk menghilanglan rasa jenuh.

tak lam hp kupun berbunyi kembali , ternyata ibu membalas pesanku." nak , bagaimana jika kau jual saja ginjal ibu ini , tak apalah nak walau sakit , tapi itu semua bisa meringankan bebanj ibu , aku sudah tua nak , matipun tak apa , sedangkan kau masih muda masih banyak hal yang harus kau pikirkan , .

sejenak aku terdiam kembali , dan bertanya ya tuhan kenapa harus kau beri kami cobaan seperti ini , sekian lama kami memikul beban ini tapi kami belum menemukan titik terbaik.
ya tuhan ijinkanlah ibuku bahagia dimasa tuanya , hanya itu doa dan pintaku.

akupun tak bisa berkata-kata dan tak mau membalas pesan singkat dari ibuku ,
karena aku tak kuasa melihat isi pesan itu.

CERPEN eaffin rs

matahari mulai terasa panas padahal hari sudah mulai senja . ketika itu aku baru saja pulang dari kampus selesai mata kuliah terahir , tanpa berfikir panjang akupun mencoba mengajak temanku untuk memakan bakso kotak yang ada dipinggiran jalan.
ketika dalam menuju perjalan kamipun berbincang-bincang , dimulai dari materi kuliah sampai pembahasan masalah pacar , biasalah anak muda jaman sekarang kalo ga ngomongin cowok rasanya hambar.
stelah selesai makan bakso kotak akupun pulang ke tempat kosan aku , tepatnya dijalan sepat raya 237 kayuringin bekasi barat.
setelah sampainya di rumah , akupun mulai melihat isi dompet . ku hitung ternyata uangku tinggal 60 ribu rupiah lagi ,disitu akupun mulai kebingungan bagaimana cara mengatur uang ini agar cukup untuk beberapa hari sebelum ayahku kembali kejakarta , karena dia sekarang sedang berada dijawa , entah mau apa dia disana .
seketika itu akupun mulai penasaran dan berusaha menghubungi ayahku lewat via telpon , ketika bunyi tuutt, tuutt, tuutt, beberapa kali . Tak lama kemudian terdengar suara ayahku :
ayah : haloo
aku : iya , halo pak , sedang dimana?masih dijawkah.
ayah : iya , paling esok atau lusa ayah kembali ke jakarta
aku : bagaimana pak uang ku menipis , sedangkan hari jumat aku ada praktikukm , selama itukah kau kembali.ada apa kau disana?
ayah : ayah sedang menghadiri pesta tantemu nak , pesta pernikahannya.
aku :( dengan nada sedikit marah ) , knapa tak kau beri tahu aku , aku seolah tak dianggap sebagai keluarga .
ayah ; ya sudah ya , besok ayah pulang . tuuuttttttttttttt
telponpun d tutup olehnya.

tak lama kemudian , akupun menelpon kembali ayahku.
dua kali aku hubungi tadu tak ada jawaban juga , setelah ketiga kali baru ia ngkat telpon dari aku.
ayah : ada apa kau ini?
aku : aku hanya menanyakan uang ongkos ku ,
ayah : ya sudah , tenang saja , esok[pun ayah pulang .
aku : tetapi aku tidak percaya ,karena ayah sering membohongiku .
ayah : kau ini seperti anak kecil saja . yang ku urusi bukan hanya kau saja.
aku : ya sudah kalo begitu , urusi saja anakmu yang selama ini kau bangga-banggakan , akupun disini sendiri butuh kamu.
ayah : ya sudah ..
tuutttttttttttttttttttttttttttttttttttt telpon pun mati,
seketika itu akupun menangis , karena sakit hati ketika ayah yang kucintai , tak pernah memihak kepadaku.
aku tak mampu berdiri , rasanya aku seperti orang disambar petir , tak kuasa apa-apa,yang ku ingat kini hanya ibuku yang disana , bagaiman jika ia mengetahui aku menderita disini .
aku menangis , dan tepikr olehku untuk shalat dan berdoa kepada allah swt.
ahirnya aku pun merasa tenang walau sebenarnya aku tak kuat berlama-lama disini.

Selasa, 17 April 2012

SURAT YNTUK AYAH PART II

ayah lihatlah kemari ,
lihatlah anakmu ini ayah , ayah tak sedikitpun aku melupakan engkau dalam setiap doa dan sujudku.
ayah anda engkau mengetahui bahwa kami anakmu begitu merindukan sosokmu yang bijaksana , kami tak butuh manjamu , kami tak butuh katamu , yang kami butuh kau berada disamping kami membingbing kami dan menunjukan kehidupan yang sesungguhnya kepada kami , ayah kau tak pernah mengetahui apa yan terjadi pada diri kami , kami terbenkalai , kami terhina dan kami menangis engkau tinggalkan kami begitu saja tanpa pesan terahir kepada kami.
kau hanya menunjukan arah kehidupan tanpa membingbing kami ayah , ayah sedang apa kau disana ?
apa kau merindukan kami yang disini selalu merindukan dan berharap kau kembali mengisi ruang yang kosong ini.
ayah aku mohon kembalikah kepada kami , jangan kau terus berada disampingnya dn melupkan kewajibanmu kepada kami ayah.
ayah hanya satu pesanku jangan kau lupakan kami dan tinggalkan kami begitu saja .