Total Tayangan Halaman
Rabu, 12 Juni 2013
PERMASALAHAN RIBA
Ada pendapat menyatakan riba juga diharamkan oleh semua agama, ini disebutkan oleh antaranya Imam Al-Mawardi."
1. Pemakan dan pemberi riba diperangi Allah SWT dan Rasulullah SAW
Firman Allah SWT:
"Wahai orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah SWT dan tinggalkanlah saki-baki riba sekiranya kamu benar-benar beriman. Sekiranya kamu tidak meninggalkannya, isytiharkanlah perang dengan Allah dan Rasul-Nya" (al-Baqarah 2: 278-279)
2. Kehilangan berkat harta dan kehidupan
Firman Allah SWT:
"Allah menghancurkan keberkatan kerana riba dan menambahkan keberkatan daripada sedekah. Dan Allah tidak suka kepada orang kafir lagi berdosa." (al-Baqarah 2: 276)
3. Seperti berzina dengan ibu bapa sendiri
Sabda Rasulullah SAW:
"Riba mempunyai 73 pintu, riba yangt paling ringan (dosanya) seperti seorang lelaki berzina dengan ibunya." (Ibn Majah; al-Hakim; sahih al-Bukhari dan Muslim)
4. Lebih berat atau sama dengan 36 kali perzinaan
Sabda Rasulullah SAW:
"Satu dirham riba yang dimakan oleh seorang lelaki dalam keadaan dia mengetahuinya, lebih buruk daripada berzina sebanyak 36 kali." (Ahmad; al-Daruqutni; al-Abani)
TANGGUNG JAWAB SOSILA DALAM BISNIS SYARIAH
Berikut ini adalah beberpa pengertian CSR menurut lembaga bisnis international ataupun dari para pakar ekonomi bisnis:
1.Menurut Bank Dunia CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi berkelanjutan ekonomi pembangunan yang bekerjadengan karyawan atau perwakilan mereka,masyarakat setempat dan masyarakat pada umumnya untukmeningkatkan kualitas hidup, dengan cara yangbaik baik untuk bisnis dan baik untukpengembangan.
2.Menurut Organisasi Ekonomi Uni Eropa CSR adalah Konsep di mana perusahaanmengintegrasikan sosial dan lingkungankekhawatiran dalam operasi bisnis mereka dandalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan merekaatas dasar sukarela.
Dalam menjalankan segala sesuatu dalam bisnis ada tanggung jawab tersendiri terutama dalam pekerjaan dan dalam mengambil keputusan , karena setiap keputusan yang diambil ada hal yang harus dipertanggung jawabkan baik atau buruk nya .
PENGERTIAN ETOS KERJA
Etos berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang.
etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok.
Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu. Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain.
SUMBER DAYA INSANI
Pqengertian dan tujuan sumber daya insani.
Penciptaan manusia sebagai makhluk Allah SWT,dan juga termasuk sebagai sumber daya insani. Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk(Al-Qur’an Sutar At-tiin:4)
Sumber daya insani ialah manusia sebagai sumber daya penggerak suatu proses produksi, harus mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang diilhami dari shifatul anbiyaa’ atau sifat-sifat para nabi. Sifat-sifat tersebut dapat disingkat dengan SIFAT pula, yaitu : shiddiq (benar), itqan (profesional), fathanah (cerdas), amanah (jujur/terpercaya) dan tabligh (transparan).
Empat prinsip yang menjadi dasar pengembangan sumber daya insani :
1. Perencanaan SDI
Meliputi perencanaan kualitas dan kuantitas SDI serta kegiatan perancangan pekerjaan bagi SDI (Job Design). Perencanaan kualitas ini meliputi tingkat pendidikan, skill, pengalaman, usia dan lain-lain untuk masing-masing jabatan dalam struktur organisasi tersebut.
2. Perolehan dan penempatan SDI
Bagian ini meliputi rekruitment, seleksi dan penempatan. Rekruitment pada dasarnya merupakan aktivitas untuk mencari dan memperoleh pekerjaan yang terdapat di dalam perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan kualitas yang ditentukkan dan sesuai dengan ciri intrapreneurship.
3. Pengembangan SDI
Bidang ini meliputi pengembangan karir (penugasan) dan pengembangan kemampuan kerja. Pengembangan karir berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan urut-urutan posisi (jabatan) sesuai dengan struktur organisasi.
4. Perancangan sistem penilaian kinerja karyawan.
Perancangan sistem penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perancangan suatu sistem formal dan terstruktur untuk mengukur dan mengevaluasi tidak hanya hasil kerja tetapi juga sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan/keahlian kerja SDI.
ANEKA RAGAM BISNIS SYARIAH
Dari kajian-kajian yang telah
dilakukan, ternyata Sistem Ekonomi
Syariah mempunyai konsep yang
lengkap dan seimbang dalam segala
hal kehidupan, namun sebagian umat
Islam, tidak menyadari hal itu karena
masih berpikir dengan kerangka
ekonomi kapitalis-sekuler, sebab telah
berabad-abad dijajah oleh bangsa
Barat, dan juga bahwa pandangan dari
Barat selalu lebih hebat.
Lembaga Keuangan Syariah
sebagai bagian dari Sistem Ekonomi
Syariah, dalam menjalankan bisnis
dan usahanya juga tidak terlepas dari
saringan Syariah. Oleh karena itu,
Lembaga Keuangan Syariah tidak akan
mungkin membiayai usaha-usaha yang
di dalamnya terkandung hal-hal yang
diharamkan, proyek yang
menimbulkan kemudharatan bagi
masyarakat luas, berkaitan dengan
perbuatan mesum/ asusila, perjudian,
peredaran narkoba, senjata illegal,
serta proyek-proyek yang dapat
merugikan syiar Islam.
Lembaga
Keuangan Syariah berada dalam
koridor-koridor
prinsip-prinsip:
1. Keadilan, yakni berbagi
keuntungan atas dasar penjualan riil
sesuai kontribusi dan resiko masing-
masing pihak
2. Kemitraan, yang berarti
posisi nasabah investor (penyimpan
dana), dan pengguna dana, serta
lembaga keuangan itu sendiri, sejajar
sebagai mitra usaha yang saling
bersinergi untuk memperoleh
keuntungan;
3. Transparansi, lembaga
keuangan Syariah akan memberikan
laporan keuangan secara terbuka dan
berkesinambungan agar nasabah
investor dapat mengetahui kondisi
dananya;
4. Universal, yang artinya
tidak membedakan suku, agama, ras,
dan golongan dalam masyarakat sesuai
dengan prinsip Islam sebagai
rahmatan lil alamin.
Selasa, 11 Juni 2013
7 CARA MEMULAI BISNIS
Berikut ini 7 cara praktis dakam memulai bisnis
TIPS 1 : JANGAN TAKUT GAGAL,jangan pernah takut untuk gagal,karena kegagalan awal dari kesuksesan , mental enterfreneur tidak gampang menyerah dalam satu keadaan.
TIPS 2 : Mulailah melakukan bisnis dari yang sederhana dsulu ,dimulai dari yang kita bisa lakukan, yang penting tetpakan waktu kapan bisa dilakukan atau dimulai rencana bisnis yang akan kita jalani. :)
TIPS 3 : Kumpulkan berbagai peluang bisnis (buku,seminar,workshop,internet dan lain-lain). bergaul dengan banyak orang , menvari relasi dengan cara berteman dengan siapa saja. harus penuh dengan ide dan inovasi-inovasi.
TIPS 4 : Buatlah list bisnis yang sudah terkumpul , analisa mana yamg mungkin dapat dijalani dan mana yang tidak mungkin dapat dijalani.
tips 5 : dari list bismis ingat satu bisnis yang aka dijalani, fokus ke satu bisnis dulu seblum menjalani bisnis yang lainya. jika bisnis satu sudah sukses kemudian beralih ke bisnis lainya.
TIPS 6 : obsevarsi atau cari tau potensi pasar , intinya siapa saja yang nantinya akan membeli prodik kita . tentukan segmentasi pasarnya menengah,atas,atau bawah.
TIPS 7 : jangan terbentur dengan modal , modal kecilpun bisa. atau tidak cari teman bisnis yang dapat membantu anada memulai bisnis.
MODEL PERILAKU PILIHAN KONSUMEN
The Andreasen Model (1965)
model perilKU PILIHn konsumen Andreasen Model memperlihatkan bagaimana pentingnya informasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Model ini ,emgacu kepada bagaimana konsumen dapat memutuskan apakah mereka akan membeli atau tidak suatu produk. Bentuk sikap dari konsumen mengenai suatu produk akan mempengaruhi reaksi konsumen (suka atau tidak suka) terhadap produk tersebut pada waktu pembelian.
Terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi sikap mengenai produl :
-Kepribadian individu konsumen
Informasi dan perasaan dari pengalaman lampau menyebabkan kepuasaan dari keinginan.
-Informasi yang dihasilkan dari pengalaman lampau tidak menyebabkan kepuasaan dari keinginan.
-Prespsi sosial individu , seperti persepsi kepercayaan,norma,dan nilai.
-Sikap individu yang berkaitam dengan ketertarikan suatu individu.
Langganan:
Postingan (Atom)